Kerang
hijau merupakan binatang lunak yang hidup di laut, bercangkang dua dan berwarna
hijau. Kandungan gizi pada kerang hijau yaitu terdiri dari 40,8% air, 21,9%
protein, 14,5% lemak, 18,5% karbohidrat, dan 4,3% karbon sehingga menjadikan
kerang hijau gizinya setara dengan daging sapi, telur maupun daging ayam. Selama
ini, kebanyakan orang hanya memanfaatkan
daging kerang untuk dikonsumsi sedangkan sampah kulitnya dibuang begitu saja.
Besarnya jumlah sampah kulit kerang membuat orang semakin kreatif untuk
memanfaatkannya. Salah satunya dengan membuat kerajinan berbahan kulit kerang
seperti hiasan dinding. Menurut sebagian orang, kulit kerang hijau yang dibuat
kerajinan kurang bermanfaat mengingat kandungan
kalsiumnya yang tinggi terbuang percuma. Kulit kerang hijau mengandung kalsium karbonat, kalsium fosfat,
Ca(HCO3)2, Ca3S dan kalsium aktif yang terbuat
dari sumber kulit kerang dan jenis-jenis kalsium yang termasuk kalsium non
organik yang terusun dari lapisan calcite dan aragonite (Gregoire, 1972). Pemanfaatan
kulit kerang juga dapat menanggulangi masalah pencemaran lingkungan laut baik
limbah padat yang sering menyebabkan pendangkalan sehingga kapal menjadi sulit
keluar masuk saat melaut, bau kulit kerang yang mengganggu kenyamanan, serta
merusak estetika lingkungan laut. Kulit kerang bisa diekstraksi menjadi tepung
dan selanjutnya bisa dikreasikan menjadi makanan yang bergizi kaya akan protein
dan kalsium. Contohnya kerupuk dari tepung kulit kerang, spaghetti dan ice
cream. Dari hasil studi penelitian yang dilakukan, penulis membuat kesimpulan
bahwa kulit kerang hijau dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan spaghetti
yang cara pembuatannya sama seperti pembuatan spaghetti pada umumnya yaitu dari
pembuatan tepung, pengolahan tepung menjadi adonan, dan pemasakan.
by:
0 komentar:
Posting Komentar